Dengan anggaran sebesar Rp70 miliar yang bersumber dari APBD, pembangunan sekolah ini mendapatkan dukungan luas dari masyarakat. Meskipun demikian, beberapa pihak menginginkan agar program ini diperhatikan lebih lanjut, terutama dalam hal fasilitas di sekolah lain.
Rusman Ya’qub, Ketua Bapemperda DPRD Provinsi Kaltim, menyatakan dukungannya terhadap proyek ini dengan syarat bahwa sekolah baru tidak akan menciptakan diskriminasi dalam sistem pendidikan. Beliau menekankan pentingnya memastikan bahwa sekolah-sekolah lain juga mendapatkan perhatian yang sama dari pemerintah.
Rusman juga menyoroti pentingnya mengurangi kesenjangan pendidikan antara Kaltim dan Pulau Jawa, dengan tujuan agar sekolah-sekolah di Kaltim dapat memiliki kualitas yang setara dengan sekolah-sekolah di Pulau Jawa.
“Kita harus berusaha keras untuk mengejar dan mengurangi kesenjangan ini, terutama dalam hal sarana prasarana, kualitas guru, dan kurikulum,” tutup Rusman. (adv)