Shemmy Permata Sari Ajak Warga Bontang Pilih Pemimpin dengan Objektivitas pada Pilkada 27 November

perisaikaltim.com – Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur dari Daerah Pemilihan (Dapil) Bontang, Kutai Timur, dan Berau, Shemmy Permata Sari, menyerukan kepada masyarakat Bontang untuk menilai pasangan calon wali kota dan wakil wali kota dengan objektivitas. Hal ini disampaikannya menjelang pemungutan suara Pilkada Bontang yang akan berlangsung pada 27 November 2024.

“Empat pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Bontang telah menunjukkan performa terbaik mereka dalam memaparkan visi, misi, dan program unggulan pada debat kedua yang digelar pada Rabu, 20 November 2024, di Hotel Bumi Senyiur, Samarinda,” kata Shemmy dalam pernyataan (21/11/2024).

Menurut Shemmy, masyarakat kini memiliki gambaran yang lebih jelas tentang kemampuan dan komitmen setiap pasangan calon. “Semua pasangan calon sudah menampilkan yang terbaik. Mereka telah menjabarkan visi, misi, dan programnya dengan baik serta turun langsung ke masyarakat untuk mendengar aspirasi. Kini tinggal masyarakat yang menilai dan menentukan pilihannya. Yang pasti, sejauh ini, semua pasangan calon telah berupaya maksimal,” ujarnya.

Tema Strategis untuk Masa Depan Bontang

Debat kedua Pilkada Bontang ini mengangkat tema “Kawasan Industri Ideal untuk Bontang Sentosa,” yang dinilai sangat relevan dengan karakteristik Bontang sebagai kota industri strategis di Kalimantan Timur.

Debat mempertemukan empat pasangan calon yang bersaing untuk memimpin Bontang selama lima tahun ke depan, yaitu:

  • Paslon Nomor Urut 1: Basri Rase dan Chusnul Dhi’in (calon independen).
  • Paslon Nomor Urut 2: Sutomo Jabir dan Nasrullah.
  • Paslon Nomor Urut 3: Najirah dan Muhammad Aswar.
  • Paslon Nomor Urut 4: Neni Moerniaeni dan Agus Haris.

Dalam debat tersebut, masing-masing pasangan calon memaparkan strategi mereka dalam mengembangkan kawasan industri di Bontang agar memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat. Beberapa isu strategis yang menjadi topik utama meliputi penguatan infrastruktur, peningkatan lapangan kerja, serta dampak sosial dan lingkungan.

Shemmy menilai bahwa tema debat ini mencerminkan kebutuhan mendesak Bontang sebagai kota industri yang membutuhkan kebijakan visioner untuk mendukung pertumbuhan ekonominya. “Tema ini sangat strategis karena Bontang memerlukan pemimpin yang mampu merealisasikan ide-ide besar yang telah disampaikan selama debat,” ungkapnya.

Ajakan untuk Memilih Berdasarkan Program

Sebagai wakil rakyat, Shemmy mengingatkan masyarakat untuk menentukan pilihan berdasarkan program kerja dan visi yang ditawarkan setiap pasangan calon, bukan atas dasar kepentingan sesaat.

“Debat ini memberikan gambaran yang jelas tentang kapasitas dan komitmen setiap pasangan calon. Saya harap masyarakat bisa menilai secara objektif dan memilih pemimpin yang benar-benar mampu membawa Bontang lebih maju,” tegasnya.

Debat ini juga mendapat apresiasi luas dari berbagai pihak karena dinilai berlangsung kondusif dan memberikan wawasan penting bagi para pemilih. Dengan hanya tinggal beberapa hari menuju hari pemungutan suara, Shemmy berharap seluruh pasangan calon semakin gencar turun ke masyarakat untuk menguatkan dukungan.

“Pemilihan wali kota dan wakil wali kota Bontang ini akan menjadi momentum penting bagi masyarakat untuk menentukan arah pembangunan kota ke depan,” pungkas Shemmy.(adv)

-udin

Related posts