Perisaikaltim.com, Anggota Komisi II DPRD Kaltim, Sapto Setyo Pramono, menekankan pentingnya sektor peternakan di Kalimantan Timur untuk memanfaatkan peluang pasar terbuka yang akan muncul seiring dengan rencana pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara ke provinsi tersebut pada tahun 2024.
Saat memimpin rapat dengar pendapat dengan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kaltim di Samarinda, Sapto menekankan perlunya mengetahui daerah-daerah yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi sentra peternakan, baik itu untuk sapi, kambing, ayam, lebah, walet, atau jenis ternak lainnya yang memiliki nilai ekonomis.
“Sektor peternakan di Kaltim perlu siap dalam hal menyediakan kebutuhan pangan secara mandiri sebelum membidik pasar IKN, terutama dalam produksi daging, telur, dan susu,” ungkap Sapto.
Pada rapat tersebut, dibahas pula realisasi program peternakan yang bertujuan untuk mencapai kedaulatan pangan serta merumuskan rencana pembangunan jangka menengah tahun 2024-2026.
Sapto menekankan pentingnya agar Kaltim bisa mandiri dalam produksi daging dan telur yang dibutuhkan oleh masyarakat, sambil menjaga kualitas dan konsistensinya. Selain itu, dukungan terhadap peternak dalam memanfaatkan bantuan dari pemerintah juga ditekankan untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.
Saat ini, produksi daging dan telur di Kaltim masih belum mencukupi kebutuhan lokal. Sebagai contoh, hanya sekitar 28% kebutuhan daging sapi yang bisa dipasok oleh peternak lokal. Begitu juga dengan telur ayam di Samarinda, yang hanya memasok 40-60% kebutuhan provinsi.
Untuk memastikan keselarasan sektor peternakan dengan rencana tata ruang wilayah, Komisi II DPRD Kaltim juga akan menyelaraskan program peternakan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kaltim tahun 2022-2024 yang telah disahkan pada Maret 2023. Hal ini bertujuan untuk memberikan kejelasan mengenai klasifikasi wilayah provinsi untuk sektor pertanian, perkebunan, dan peternakan. (adv)