Agusrinsyah Ridwan, Anggota Komisi IV DPRD Kaltim: Program Wi-Fi Gratis Terancam Gagal Tanpa Listrik di Desa

perisaikaltim.com – Program Wi-Fi gratis yang merupakan bagian dari inisiatif Gratispol Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dinilai berisiko tidak berjalan optimal jika persoalan ketersediaan listrik di desa-desa tidak segera ditangani. Hal ini disampaikan Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Agusrinsyah Ridwan, pada Senin, 26 Mei 2025.

“Program Wi-Fi gratis di setiap desa sangat penting. Tapi jangan sampai yang sudah disiapkan untuk tahun 2025 ini justru terhambat karena daya dukung tenaga listriknya tidak tersedia,” ujarnya. Ia menegaskan bahwa skema pelaksanaan harus betul-betul disiapkan secara matang oleh Pemprov Kaltim agar manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat.

Sebanyak 841 desa ditargetkan menjadi penerima manfaat dari layanan internet gratis yang diluncurkan April 2025 oleh Gubernur Rudi Mas’ud dan Wakil Gubernur Seno Aji. Namun, banyak desa di Kutai Timur, Berau, dan Mahakam Ulu masih belum terjangkau layanan listrik dari PLN.

Sebagai solusi, pemerintah tengah mengkaji penggunaan pembangkit tenaga surya atau sistem listrik hybrid. Menurut Agusrinsyah, alternatif ini bisa menjadi jalan keluar untuk mendukung berjalannya infrastruktur digital di daerah terpencil.

Politikus PKS ini juga menekankan pentingnya kolaborasi erat antara pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota untuk mempercepat eksekusi program Wi-Fi gratis. Ia menyebut internet sebagai sarana vital untuk pendidikan, pelayanan publik, hingga peningkatan kapasitas ekonomi digital masyarakat desa.

“Mudah-mudahan wilayah-wilayah yang belum ada PLN-nya itu bisa dipikirkan tenaga listrik yang bisa mensupport program Wi-Fi gratis. Ini bagian dari program unggulan Pemprov Kaltim yang harus kita kawal bersama,” tambahnya.

Agusrinsyah menutup pernyataannya dengan harapan agar program ini tidak hanya menjadi simbol, tetapi betul-betul membuka akses informasi dan peluang baru bagi masyarakat desa. “Program Wi-Fi gratis ini tidak sekadar soal koneksi, tapi soal membuka akses ke dunia yang lebih luas. Tanpa listrik, koneksi itu tidak akan pernah ada,” pungkasnya. (adv)

361
Related posts