Perisaikaltim.com, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur menyatakan komitmennya untuk mengatasi berbagai isu yang menghambat kemajuan pendidikan di wilayah ini, terutama di daerah terpencil yang terisolasi dari perkotaan.
Peninjauan oleh Komisi IV DPRD Kalimantan Timur menyoroti disparitas pendidikan di daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T), di mana terdapat perbedaan signifikan dibandingkan dengan daerah perkotaan.
Menurut Rusman Ya’qub, meskipun tingkat literasi di Kalimantan Timur cukup tinggi, kualitas dan kemampuan siswa masih kalah jauh jika dibandingkan dengan mereka yang bersekolah di Pulau Jawa.
“Kesenjangan kualitas pendidikan di Indonesia sangat nyata dan ini berpengaruh besar terhadap kemampuan siswa. Akibatnya, terjadi ketimpangan kualitas pendidikan antar wilayah dan pulau,” kata Rusman.
Rusman, yang berasal dari Barru, mengidentifikasi tiga faktor utama yang mempengaruhi kualitas pendidikan: infrastruktur fisik, kualitas pengajar, dan konsistensi kurikulum.
“Masih terdapat kesenjangan besar dalam hal infrastruktur pendidikan antara daerah perkotaan dan pedesaan di Kalimantan Timur, seperti di Samarinda, Kabupaten Mahakam Ulu, dan Kutai Barat,” ungkapnya.
Namun, Rusman yang juga menjabat sebagai Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD Kalimantan Timur, mengakui adanya peningkatan dalam tiga tahun terakhir terkait pembangunan gedung dan infrastruktur lainnya.
“Kami telah melihat kemajuan yang signifikan dalam tiga tahun terakhir,” ujar politisi dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tersebut dengan tegas. (Adv)