perisaikaltim.com – Pada peringatan Hari Guru Nasional 2024, anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur, Andi Satya Adi Saputra, menyoroti tantangan serius yang dihadapi guru honorer, khususnya di Kalimantan Timur. Kekhawatiran ini muncul seiring rencana pemerintah menghapus status guru honorer pada tahun 2025, menyisakan hanya tiga kategori kepegawaian yang diakui: Pegawai Negeri Sipil (PNS), Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) penuh waktu, dan P3K paruh waktu.
“Kebijakan ini perlu dikaji secara mendalam, karena banyak guru di Kaltim yang masih berstatus honorer. Sementara itu, jumlah guru berstatus PNS di daerah kita sangat terbatas. Jika tidak ada langkah konkret, dampaknya bisa signifikan bagi pendidikan di Kaltim,” ujar Andi, Senin (25/11/2024).
Transisi untuk Guru Honorer
Andi Satya mendesak pemerintah pusat untuk memberikan peluang bagi guru honorer agar dapat beralih status menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) atau P3K. Menurutnya, mekanisme transisi yang adil sangat penting agar para guru honorer tidak kehilangan pekerjaan.
“Kita harus menyelamatkan para guru honorer ini. Pemerintah pusat harus memastikan regulasi yang sedang dirumuskan memberikan solusi yang konkret. Transisi ini bukan hanya tentang perubahan status, tetapi juga tentang memberikan penghargaan yang layak bagi dedikasi mereka,” tambahnya.
Peningkatan Tunjangan Guru
Selain persoalan status kepegawaian, Andi juga menyoroti pentingnya peningkatan tunjangan bagi guru, baik untuk PNS maupun P3K. Dengan tekanan inflasi yang terus meningkat, kesejahteraan guru harus menjadi prioritas.
“Tunjangan guru harus ditingkatkan. Guru adalah garda terdepan pendidikan. Jika kesejahteraan mereka tidak dijaga, kita akan kehilangan fondasi utama dalam mencetak generasi emas Indonesia,” tegas Andi.
Momen Refleksi di Hari Guru Nasional
Andi berharap peringatan Hari Guru Nasional tahun ini menjadi momentum refleksi bagi semua pihak untuk lebih menghargai peran guru. Ia juga mendorong pemerintah, baik pusat maupun daerah, untuk segera mengambil langkah konkret guna menjamin masa depan guru, terutama di wilayah Kalimantan Timur.
“Dengan kebijakan yang tepat, kita tidak hanya menyelamatkan nasib guru honorer, tetapi juga memastikan kualitas pendidikan tetap terjaga. Pendidikan yang baik adalah kunci kemajuan daerah kita,” pungkasnya.
Peringatan Hari Guru Nasional 2024 ini menjadi pengingat bahwa di balik masa depan generasi muda, ada guru yang terus berjuang, dan tanggung jawab kita adalah memberikan dukungan maksimal agar perjuangan mereka tidak sia-sia.(adv)
-udin