Perisaikaltim.com, Rusman Ya’qub, anggota Komisi IV DPRD Kaltim, menyatakan bahwa Kalimantan Timur (Kaltim) belum dapat memberikan kontribusi maksimal dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerja di IKN (Kawasan Industri Kendaraan Bermotor Nasional).
Menurutnya, keterbatasan dalam persiapan keterampilan tenaga kerja menjadi hambatan, sedangkan IKN memerlukan spesifikasi tertentu.
“Oleh karena itu, yang harus kita lakukan ke depan adalah bagaimana kita melakukan akselerasi. Menurut saya, tidak hanya akselerasi, tetapi harus ada lompatan yang harus kita lakukan dan segera kerjakan untuk menyiapkan anak-anak kita, terutama di Kaltim yang masuk pada usia kerja,” ujar Rusman pada Rabu (7/2).
Menurutnya, terdapat dua cara untuk mengatasi masalah ini. Pertama, melakukan percepatan dalam pengembangan pendidikan vokasi melalui jalur SMK yang sudah ada. Kedua, melakukan lompatan terkait Balai-latihan kerja.
“Bahkan jika perlu, balai-latih yang ada di bawah naungan pemerintah, baik Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Provinsi, harus kita dorong untuk melahirkan kerjasama dengan lembaga swasta yang bisa memberi ruang kepada mereka untuk menyiapkan tenaga kerja yang terampil,” jelasnya.
Rusman juga menekankan pentingnya keterlibatan perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta, untuk menyelaraskan program studi dengan kebutuhan tenaga kerja di IKN dan di luar IKN.
Dalam konteks pendidikan vokasi, Rusman menyatakan bahwa modernisasi sarana dan prasarana, peningkatan kompetensi guru dan asesor, serta pengembangan metode pembelajaran merupakan aspek-aspek kunci yang harus segera diperbaiki.
“Kalau kita mampu mempercepat, saya yakin kita bisa memenuhi standar tersebut,” tambahnya.
Rusman juga mendorong peran swasta dan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) di bawah naungan Provinsi Kaltim untuk terlibat aktif dalam meningkatkan daya saing dan keterampilan anak-anak di Kaltim.
“Dengan itu, saya meyakini bahwa kita akan mampu menjawab tantangan ini semua,” pungkasnya.(adv)