perisaikaltim.com – Rumah Sakit Haji Darjad (RSHD) yang terletak di Jalan Dahlia No. 4, Samarinda, secara resmi menghentikan seluruh operasional dan pelayanan medis per 7 Mei 2025. Manajemen rumah sakit menyatakan bahwa keputusan ini diambil untuk melakukan pembenahan menyeluruh terhadap fasilitas dan sistem layanan.
Merespons hal tersebut, Sekretaris Komisi IV DPRD Provinsi Kalimantan Timur, Darlis Pattalongi, menyampaikan keprihatinan mendalam, khususnya terhadap nasib karyawan. Ia menilai RSHD memiliki peran historis dan kontribusi besar dalam pelayanan kesehatan di Kaltim, sehingga penghentian aktivitas rumah sakit semestinya dihindari sebisa mungkin.
“Kita harus mengawal persoalan ini. Bagaimanapun, Rumah Sakit Haji Darjad pernah berkontribusi besar dalam pelayanan kesehatan di Kalimantan Timur. Sejarah itu tidak bisa dihapus begitu saja,” ujar Darlis saat ditemui di Gedung E DPRD Kaltim, Senin (2/6/2025).
Darlis menekankan bahwa pembenahan fasilitas oleh manajemen memang menjadi hak, tetapi aspek kemanusiaan terhadap para karyawan juga harus mendapat perhatian. Menurutnya, banyak tenaga kerja di RSHD yang menggantungkan hidup dan masa depan keluarga mereka dari rumah sakit tersebut.
“Masalah karyawan adalah masalah hajat hidup orang banyak. Tidak bisa ditutup mata. Mereka juga bagian dari sejarah rumah sakit ini. Karena itu kami minta agar semua pihak duduk bersama mencari solusi,” tegas politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu.
Ia juga menyayangkan sikap manajemen RSHD yang terkesan tertutup dan tidak merespons undangan DPRD untuk berdialog. Padahal, forum DPRD bertujuan untuk mencarikan jalan keluar, bukan mencari kesalahan.
“RSHD membawa nama besar, bahkan melekat dengan tokoh penting Kalimantan Timur. Kami sedih dan menyayangkan jika pada akhirnya harus tutup. Rumah sakit ini pernah menjadi mitra pemerintah dalam melayani masyarakat. Itu tidak boleh dilupakan,” pungkas Darlis. (adv)
