perisaikaltim.com – Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur, Shemmy Permata Sari, menyatakan keprihatinannya terhadap fenomena kekerasan dan perundungan di kalangan pelajar. Ia menegaskan pentingnya kerja sama berbagai pihak—termasuk keluarga, sekolah, pemerintah, dan kepolisian—untuk mengatasi masalah ini agar tidak ada lagi korban di sekolah-sekolah di Kalimantan Timur.
“Kekerasan dan perundungan adalah fenomena yang harus dihentikan bersama. Ini bukan hanya masalah hukum, tetapi mencerminkan kelemahan dalam pendidikan moral dan budi pekerti sejak dini,” ujarnya saat diwawancarai pada Rabu (6/11/2024).
Shemmy menekankan bahwa pendidikan karakter dan moral harus dimulai dari keluarga. Ia mengimbau para orang tua untuk menanamkan nilai-nilai positif kepada anak-anak sejak kecil agar memiliki landasan kuat dalam bersosialisasi dan berperilaku baik di luar rumah.
“Orang tua adalah fondasi pertama dalam membentuk karakter anak. Pendidikan moral harus dimulai sejak dini di rumah,” tegas Shemmy.
Lebih lanjut, Shemmy juga menggarisbawahi peran besar guru dalam mencegah kekerasan dan perundungan di sekolah. Menurutnya, guru tidak hanya bertugas mengajar akademik, tetapi juga harus menjadi teladan dalam sikap dan perilaku.
“Saya berharap guru bisa menjadi contoh yang baik, tidak hanya dalam hal akademik, tetapi juga dalam hal sopan santun dan perilaku sehari-hari. Mereka harus mengajarkan siswa tentang konsekuensi hukum dari kekerasan dan perundungan,” tambahnya.
Dengan dukungan orang tua yang konsisten dan peran aktif guru di sekolah, Shemmy berharap dapat tercipta lingkungan yang aman bagi pelajar di Kalimantan Timur.(adv)
-udin