Syarifatul Sya’diah, Anggota Komisi III DPRD Kaltim: Pariwisata, Pertanian, dan Kelautan Harus Jadi Alternatif Tambang

perisaikaltim.com – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) terus mendorong upaya diversifikasi ekonomi sebagai langkah mengurangi ketergantungan terhadap sektor pertambangan. Salah satu strategi yang kini diutamakan adalah pembangunan infrastruktur di Kabupaten Berau, dengan fokus pada sektor pariwisata.

Anggota Komisi III DPRD Kaltim, Syarifatul Sya’diah, menyatakan bahwa pengembangan sektor pariwisata kini mulai menjadi prioritas utama. Ia menilai pariwisata merupakan alternatif strategis yang bisa diandalkan dalam menghadapi tantangan ekonomi ke depan, terutama bagi daerah seperti Berau yang selama ini sangat bergantung pada industri tambang.

“Saat ini, infrastruktur di Berau terus digenjot karena kita ingin menjadikan pariwisata sebagai alternatif utama,” ungkap Syarifatul pada Senin, 26 Mei 2025. Ia menyebut sudah saatnya potensi-potensi lain yang tidak kalah besar mulai dikembangkan secara maksimal.

Namun, ia mengingatkan bahwa pengembangan sektor pariwisata tidak bisa dilakukan secara sepihak. Sinergi antara pemerintah daerah, masyarakat, pelaku usaha, dan perusahaan-perusahaan besar sangat diperlukan agar visi menjadikan pariwisata sebagai sektor unggulan bisa tercapai.

“Kita tidak bisa berjalan sendiri. Harus bersinergi dengan semua stakeholder. Termasuk perusahaan-perusahaan yang kami harapkan bisa sejalan dengan visi dan misi gubernur dan wakil gubernur terpilih,” tegasnya.

Lebih jauh, Syarifatul juga menyoroti potensi besar sektor pertanian dan kelautan yang menurutnya belum tergarap secara optimal. Ia mendorong agar sektor-sektor ini mulai dilirik dan dikembangkan secara serius melalui kerja sama lintas sektor.

Ia meyakini bahwa keberhasilan dalam pengembangan sektor alternatif seperti pariwisata, pertanian, dan kelautan akan berdampak langsung pada penurunan angka pengangguran dan kemiskinan. “Kita ingin masyarakat benar-benar merasakan dampak ekonomi yang nyata. Jangan sampai aktivitas ekonomi justru meresahkan. Kami ingin ekonomi berputar di daerah, bukan hanya mengalir keluar,” pungkasnya. (adv)

327
Related posts