Tantangan Wisata di Kalimantan Timur: Infrastruktur dan Biaya Transportasi

Perisaikaltim.com, SAMARINDA – Selain kekayaan sumber daya alamnya, Kalimantan Timur (Kaltim) juga memiliki potensi wisata yang menarik pengunjung, seperti Pulau Derawan, Maratua, Labuan Cermin di Berau. Namun, akses ke tempat-tempat ini terhambat oleh minimnya infrastruktur jalan dan kurangnya sarana serta prasarana pendukung. Biaya transportasi yang tinggi juga menjadi masalah serius.

Muhammad Adam Sinte, Anggota DPRD Kaltim, mengatakan bahwa biaya perjalanan ke destinasi wisata di Kaltim sering kali lebih tinggi dibandingkan destinasi lain seperti Bali. Biaya transportasi yang tinggi, minimnya fasilitas, dan kurangnya infrastruktur jalan menjadi penghalang utama bagi jumlah kunjungan wisatawan.

“Dibandingkan dengan ke Bali, perjalanan ke sini lebih mahal, sekitar Rp 5 juta lebih,” ungkap Adam.

DPRD Kaltim telah mencoba mengatasi masalah ini dengan mengeluarkan regulasi, seperti Peraturan Daerah (Perda) terkait jalan khusus untuk tambang batubara dan kelapa sawit. Namun, regulasi ini sering kali dilanggar oleh perusahaan pertambangan dan kelapa sawit. Banyak kendaraan operasional tambang batubara dan kelapa sawit yang masih menggunakan jalan umum, meskipun aturan mengharuskan perusahaan membuat jalan khusus untuk operasional mereka.

“Kami baru saja mengesahkan Perda tentang jalan khusus untuk batubara dan kelapa sawit. Namun, masih banyak kendala. Jalan-jalan kita, termasuk jalan negara dan provinsi, masih banyak digunakan oleh truk-truk pengangkut CPO dan batubara, padahal Perda mengharuskan mereka membuat jalan khusus,” kata Adam.

Adam Sinte mendorong Pemerintah Provinsi Kaltim untuk memperhatikan situasi ini. Potensi pariwisata di Kaltim sangat besar, dan dengan infrastruktur yang memadai, Kaltim dapat memanfaatkan potensi pariwisata ini untuk kontribusi ekonomi daerah.

“Meskipun wisatawan harus datang melalui darat, jalan yang baik akan memberikan pengalaman perjalanan yang lebih menyenangkan. Hal yang penting adalah menyediakan rest area yang bersih dan nyaman. Kaltim memiliki banyak destinasi wisata yang bisa dijual,” tambah Adam. (adv)

 
 
 
Related posts