perisaikaltim.com – Wakil Ketua DPRD Kalimantan Timur, Yenni Eviliana, mengungkapkan tantangan nyata yang dihadapi perempuan dalam dunia politik, terutama terkait ketimpangan representasi dan beban peran ganda sebagai politisi sekaligus istri dan ibu.
Legislator dari Fraksi PKB ini menyatakan, dari 55 anggota DPRD Kaltim, hanya tujuh yang perempuan, menandakan kesetaraan gender dalam politik masih jauh dari ideal. Menurutnya, kehadiran perempuan bukan hanya soal kuota, tapi juga ruang dan dukungan agar mereka bisa menjalankan peran politik tanpa mengabaikan kewajiban domestik.
Yenni berbagi pengalamannya yang harus membagi waktu antara keluarga dan jabatan publik, serta perlunya dukungan keluarga agar perempuan bisa berkiprah maksimal di politik. Ia juga menyoroti ketimpangan gender di sektor lain seperti dunia kerja dan media yang masih didominasi laki-laki.
Sebagai sosok yang berakar dari aktivisme sosial, Yenni menegaskan komitmennya mengawal isu pendidikan, kesehatan, dan perlindungan sosial, yang menjadi fokus utama kiprahnya di DPRD.
Meski jumlah perempuan legislator masih sedikit, Yenni optimis mereka mampu menjadi agen perubahan yang kuat dan telah berjuang keras untuk menyentuh langsung kepentingan masyarakat bawah.
“Politik bukan hanya jabatan, tapi panggilan hati. Kami yang sedikit ini tunjukkan taring kami,” ujarnya.(adv)
