perisaikaltim.com – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menyatakan keyakinannya bahwa Indonesia mampu mencapai swasembada pangan dengan belajar dari teknologi pertanian yang diterapkan oleh China. Dalam pernyataannya di Jakarta pada Minggu, Sudaryono menekankan pentingnya memanfaatkan kemajuan teknologi yang telah berhasil digunakan oleh China dalam menghadapi tantangan pertanian, terutama di tengah perubahan iklim dan keterbatasan lahan.
“Kita dapat meniru teknologi dan kebijakan pertanian China untuk mewujudkan ketahanan pangan di Indonesia, meskipun kita menghadapi keterbatasan lahan dan perubahan iklim,” ujar Wamentan yang akrab disapa Mas Dar.
Ia menekankan pentingnya hubungan strategis antara Indonesia dan China dalam memperkuat ketahanan pangan nasional. Menurutnya, keberhasilan China dalam menyediakan pangan bagi lebih dari satu miliar penduduknya dapat menjadi contoh bagi Indonesia.
“China telah berhasil membangun sistem pertanian yang mendukung kebutuhan pangan yang sangat besar. Kerjasama dengan mereka akan sangat bermanfaat bagi Indonesia,” tambahnya.
Sudaryono juga menyoroti peran teknologi modern, seperti big data, dalam mengelola sistem pertanian di China. Ia meyakini bahwa Indonesia dapat mengadopsi teknologi serupa untuk meningkatkan produktivitas pertanian.
Selain transfer teknologi, Sudaryono menilai bahwa kerjasama dengan China membuka peluang berbagi pengetahuan dalam pengembangan varietas tanaman, manajemen sumber daya air, serta kebijakan subsidi dan insentif bagi petani.
Ia menyebut China sebagai mitra penting bagi Indonesia, baik dalam diplomasi, perdagangan, maupun pertukaran ilmu.
Pemerintah Indonesia saat ini tengah menggulirkan berbagai inisiatif untuk memperkuat ketahanan pangan nasional. Sudaryono mengajak seluruh elemen, baik sektor publik maupun swasta, untuk bersama-sama mendukung upaya tersebut.
“Kita bisa mencapai ketahanan pangan yang kokoh dan berkelanjutan jika bekerja sama dengan negara sahabat seperti China, serta berkolaborasi di dalam negeri,” tutupnya.