Kepala Disbun Provinsi Kaltim, Ahmad Muzakkir, menyampaikan upaya tersebut dalam mendukung petani perkebunan milenial agar mampu merespon kebutuhan pasar dengan mengembangkan produk perkebunan lokal. Beberapa produk yang menjadi fokus hilirisasi antara lain olahan gula aren dan briket.
“Berkaitan dengan ini, kami terus mendorong anak muda melalui UMKM agar mampu melakukan inovasi dalam hilirisasi hasil perkebunan, seperti yang telah berhasil dilakukan di Kabupaten Paser, dengan menciptakan briket dari batok sisa kelapa,” ujar Muzakkir pada Jumat (8/3/2024).
Muzakkir menambahkan bahwa briket yang dihasilkan telah menjadi salah satu produk lokal yang merambah pasar ekspor. Beberapa pengusaha ekspor di Kaltim bahkan meminta produk briket tersebut dapat dijadikan sebagai souvenir.
Selain briket, produk lainnya seperti gula aren, olahan minuman dari rempah-rempah, dan kopi juga telah mulai diproduksi oleh UMKM di Kaltim. Produk-produk ini telah tersedia di Toko Kebun Kaltim yang berlokasi di lantai 2 Kantor Dinas Perkebunan Provinsi Kaltim.
“Gula aren, sebagai contoh, telah masuk ke beberapa hotel dan beberapa produk lainnya dipasarkan melalui e-commerce,” tambahnya.
Muzakkir menekankan pentingnya inovasi dan kreativitas dalam mendukung usaha hilirisasi perkebunan sebagai upaya peningkatan ekonomi di Kaltim. Fokus juga diberikan pada produksi perkebunan yang menghasilkan, menciptakan peluang untuk pemanfaatan potensi daerah tersebut. (adv)