Seminar Micro Teaching di Samarinda: Inovasi Pembelajaran dan Donasi untuk Palestina

perisaikaltim.com – Sekitar 100 guru dari tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD), dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) berkumpul di Aula eks Kantor Dispora Kaltim, Gelora Kadrie Oening Sempaja, pada Sabtu (27/7/2024). Mereka hadir untuk mengikuti seminar Micro Teaching dengan tema “Joyful Learning: Inovasi Pembelajaran Cerdas dan Menyenangkan untuk Pendidikan Masa Depan”.

Acara yang digagas oleh Damai Aqso Foundation (DAF) ini bertujuan untuk memperluas wawasan para pendidik dari berbagai jenjang pendidikan. “Kami berharap materi yang diperoleh dari seminar ini dapat diterapkan di sekolah masing-masing oleh para guru,” kata Wahyu, Direktur DAF, kepada Korankaltim.com pada Minggu (28/7/2024) pagi.

Selain seminar, acara juga disertai dengan penggalangan donasi untuk Palestina. Wahyu mengucapkan terima kasih kepada sponsor Pegadaian Syariah dan semua peserta yang berpartisipasi dalam acara tersebut.

DAF menghadirkan dua pemateri pada seminar ini: Setiawati, pendidik PAUD, pendongeng, motivator, dan trainer dari Salsabila Learning Center Samarinda, serta Rezky, pendongeng dan motivator dari Jakarta. Keduanya memberikan materi secara bergantian dengan energi tinggi, membuat para peserta tampak bersemangat.

Seminar dimulai dengan senam otak yang dipimpin oleh Setiawati, diikuti dengan materi pertama mengenai “Guru Profesional”. Materi ini menjelaskan bahwa seorang guru profesional harus memiliki empat kompetensi utama: pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional, sesuai dengan Perdirjen terbaru No 2626 tahun 2023. Setiawati juga membahas ciri, karakter, dan syarat menjadi guru profesional.

Sementara itu, Rezky mengajarkan pentingnya inovasi dalam pembelajaran. Ia menekankan agar guru dapat terus berinovasi untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dengan gaya pribadi masing-masing. “Guru harus dapat menggali dan mengadaptasi kebiasaan mereka untuk menciptakan inovasi yang menarik bagi anak-anak,” jelas Rezky.

Acara ini menunjukkan komitmen para pendidik dalam meningkatkan kualitas pendidikan serta kepedulian sosial melalui penggalangan donasi.

Related posts