perisaikaltim.com – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Samarinda mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi di Daerah secara virtual dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Republik Indonesia pada Senin, 12 Agustus 2024. Rakor ini dipimpin oleh Plt Sekretaris Jenderal Kemendagri.
Dalam presentasinya, Direktur Direktorat Statistik Harga BPS, Windhiarso Ponco, menjelaskan bahwa deflasi yang terjadi pada Juli 2024 disebabkan oleh penurunan harga pada komponen harga bergejolak. Komoditas yang menyumbang deflasi terbesar dalam empat bulan terakhir termasuk bawang merah, tomat, cabai merah, serta beberapa pangan lainnya seperti beras, daging ayam ras, dan telur ayam ras.
Namun, data terbaru menunjukkan bahwa harga cabai rawit hingga minggu kedua Agustus 2024 meningkat sebesar 18,85% dibandingkan bulan Juli 2024. Harga beras mengalami kenaikan sebesar 0,13%, dan minyak goreng naik sebesar 0,27% dibandingkan Juli 2024. Di sisi lain, harga cabai merah turun sebesar 2,82% pada periode yang sama.
Usai mengikuti Rakor, Plt Asisten II Sekdakot Samarinda, Marnabas Patiroy, menekankan pentingnya peran toko penyeimbang dalam mengatasi kenaikan harga bahan pokok yang dapat mempengaruhi angka inflasi di Samarinda. Salah satu contohnya adalah Kios SIGAP (Siap Jaga Harga dan Pasokan) yang beroperasi di Pasar Segiri, menawarkan kebutuhan pokok dengan harga yang lebih rendah dari harga pasar.
Kepala Bagian Ekonomi Pemerintah Kota Samarinda, Yuyum Puspitaningrum, turut hadir mendampingi Marnabas dalam rakor tersebut.